Feeds:
Pos
Komentar

Archive for November, 2007

akarta – Indosat StarOne yang ‘dilahirkan’ kembali setelah melewati masa migrasi frekuensi, kini siap menantang Esia milik Bakrie Telecom dan Flexi kepunyaan Telkom.

Direktur Pemasaran Indosat, Guntur S. Siboro mengakui, StarOne selama ini bak katak dalam tempurung karena terus-menerus didera masalah kualitas jaringan akibat migrasi frekuensi. Sehingga, klaim dia, layanan yang diplot Indosat sebagai jagoannya soal akses telepon tetap nirkabel itu kurang diminati masyarakat, khususnya di Jabodetabek dan sekitarnya.

“Secara praktis, Esia memonopoli pasar karena di saat yang bersamaan StarOne dan Flexi masih disibukkan dengan migrasi frekuensi, sehingga tidak terjadi kompetisi. Namun dengan selesainya migrasi, kami optimis bisa lebih baik dari mereka [Esia dan Flexi],” ujarnya di sela peluncuran kembali StarOne di Kantor Pusat PT Indosat, Jakarta, Jumat (23/11/2007).

StarOne saat ini telah memiliki 600 ribu pelanggan di 24 kota di Indonesia. Setelah pindah dari frekuensi 1900 MHz ke 800Mhz, StarOne yang hingga akhir tahun ini akan digelar di 46 kota, tentunya akan mematok target pelanggan yang lebih tinggi lagi, khususnya di 2008 mendatang.

“Saya tidak mau menyebutkan target StarOne di 2008 nanti, takut pesaing kami keringetan dengernya,” tukas Guntur berkelakar.

StarOne dalam edisi barunya ini menggunakan metode percakapan menit atau bulanan. Dalam program per menit, tarif yang ditawarkan antar sesama jaringan StarOne, baik lokal maupun SLJJ, yakni Rp 25 per menit atau Rp 750 per jam dengan tambahan menit berikutnya dihitung Rp 12,5 per menit.

Sedangkan untuk program bulanan, pelanggan ditawarkan tarif Rp 25 ribu per bulan untuk panggilan telepon sepuasnya ke sesama pelanggan StarOne baik lokal maupun SLJJ. Untuk memilih paket yang diinginkan pelanggan harus melalui proses registrasi melalui pesan pendek (SMS) dengan sisa pulsa lebih dari Rp 3.000. Untuk tetap menggunakan pilihan paket bulanan, maka nilai pulsa harus berada di angka Rp 25 ribu setiap bulannya.

Bagi pengguna pascabayar, akses internet dibanderol Rp 49 ribu per bulan untuk 350 MB dan Rp 99 ribu per bulan untuk 1 GB. Rencananya, Indosat juga akan membundel paket perdana StarOne dan produk seluler Indosat lainnya dengan produk ponsel CDMA dan GSM yang memiliki fungsi dual on. ( rou / rou )

Read Full Post »

detikcom Jakarta – PT Telkom Tbk hingga Agustus 2007 telah memiliki 800 ribu pelanggan Flexi di Sumatera. Dari jumlah itu, 300 ribu di antaranya berasal dari Sumatera Utara.

Muhammad Awaluddin, executive general manager Telkom Divisi Regional I Sumatera, mengungkapkan target yang dipatok untuk Flexi di bawah divisinya tahun ini ialah mencapai penjualan 1,1 juta satuan sambungan.

“Jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kualitas layanan dengan dilakukannya pembangunan BTS (stasiun pemancar telekomunikasi-red.) di berbagai kota,” ujarnya dalam penjelasan tertulis yang diterima detikINET, Kamis (9/8/2007).

Diungkapkan, hingga akhir 2007 ini, Telkom Flexi akan memiliki 551 BTS yang menyebar di 81 kota kabupaten di Sumatra. Di wilayah Sumatra Utara sendiri, hingga Juli 2007 telah terbangun 82 BTS dan hingga Desember 2007 direncanakan akan menjadi 132 BTS.

Awaluddin mengklaim bahwa meningkatnya jumlah pelanggan di Sumatera karena penawaran gimmick pemasaran seperti tarif promosi Rp 49 per menit untuk sesama pelanggan Flexi.

Pun, ia menyebutkan, kemitraan yang tengah dijalin Telkom dengan 12 autorized dealer yang memiliki ribuan outlet akan sangat memudahkan distribusi kartu perdana dan voucher pulsa Flexi kepada masyarakat.
( rou / ash )

Read Full Post »

agaknya soal menara bersama semakin mengerucut. ayo para operator saling bekerjasama sambil berkompetisi.

ini dia beritanya dari detikcom :

Jakarta – Seluruh operator penyelenggara telekomunikasi akan diwajibkan untuk menggunakan infrastruktur menara secara bersama mulai awal 2010.

“Nantinya, satu menara harus ditempati dua operator dari perusahaan berbeda, baik itu milik sendiri ataupun sewa,” ungkap Kabag Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. Dewa Broto ketika dihubungi detikINET, Senin (5/11/2007).

Kewajiban tersebut, kata Gatot, mengacu pada Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Pedoman Penggunaan Menara Telekomunikasi yang disahkan akhir tahun ini.

“Pembahasan antara Postel, operator, dan Pemda sudah final, jadi tidak akan dibongkar lagi. Kecuali ada tanggapan yang signifikan, silakan mengkritisi selama masa konsultasi publik mulai hari ini hingga 16 November,” ujarnya.

Menurut Gatot, pengelolaan dari menara tersebut tetap akan diserahkan kepada operator maupun penyedia jasa sewa menara secara bisnis ke bisnis. “Kami tinggal terima laporannya saja,” ujarnya.

“Peraturan ini merupakan hasil kesepatakan bersama dan tidak akan merugikan operator, karena justru sebaliknya mereka yang meminta untuk diatur demi menghindari pungutan liar,” tandasnya.
( rou / rou )

Read Full Post »

Tower Bersama ?

warta-ekonomi.com

Nokia Siemens Network (NSN) menilai pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia tidak efisien dan efektif. Pasalnya, hal itu dibangun oleh operator telekomunikasi masing-masing. “Tiga tower dimiliki operator berbeda, “ kata Dieter Klein, presdir PT NSN Indonesia di sela-sela ‘NSN Discovery Day’ pada Jum’at (2/11) lalu.

Infrastruktur telekomunikasi dapat dikerjakan bersama oleh operator telekomunikasi di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menghemat biaya investasi. “Penggunaan jaringan telekomunikasi telah terjadi di Australia dan Eropa, “ jelasnya.  Menyoal kebutuhan operator telekomunikasi di Indonesia, ucap Dieter, dinilai cukup. Malahan, mereka diperkirakan akan menggabungkan bisnis pada masa depan. “Ini tren di dunia seperti operator-operator telekomunikasi di AS, Asia dan lainnya, “ jelasnya. Penggabungan operator telekomunikasi juga terjadi di Jerman. Jumlah itu diawali satu operator telekomunikasi. Angka itu berkembang sampai 200 operator telekomunikasi pada dua tahun kemudian. “Sekarang tinggal dua operator telekomunikasi, “ paparnya. Mochamad Ade Maulidin  

Read Full Post »

Surabaya (ANTARA News) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada musim haji 2007 kembali menyediakan layanan internasional murah, yakni program “Panggilan Internasional Extra Hemat” dan “Special Hajj” mulai 1 November 2007 hingga 29 Februari 2008.

“Melalui program tersebut, pelanggan Telkom akan bisa melakukan panggilan internasional ke berbagai negara dengan tarif murah,” kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, kepada ANTARA News di Surabaya, Kamis.

Program “Panggilan Internasional Extra Hemat” adalah program layanan sambungan langsung internasional dengan harga khusus ekstra hemat ke nomor tujuan fixed phone dan seluler ke negara-negara tujuan tertentu menggunakan kode akses ITKP TELKOMGlobal 01017.

Program “Special Hajj ” merupakan program dari Telkom guna memberikan kenyamanan kepada keluarga dan jemaah haji Indonesia pada musim haji 2007. Dengan memanfaatkan program “Special Hajj” keluarga maupun relasi jemaah haji di Indonesia dapat melakukan panggilan (outgoing call) ke Arab Saudi, baik ke nomor fixed phone maupun seluler.

“Program ini merupakan komitmen Telkom untuk memberikan layanan yang tidak hanya murah, tetapi juga memberikan nilai lebih. Kami ingin agar jemaah haji tetap bisa merasakan kedekatan dengan keluarga di Indonesia, sehingga mereka bisa beribadah di tanah suci dengan lebih khusyu`,” katanya.

Program-program tersebut dapat dimanfaat oleh pelanggan telepon rumah (PSTN) maupun Telkom Flexi, namun tidak berlaku untuk panggilan yang dilakukan melalui wartel.

Pelanggan yang memanfaatkan program “Panggilan Internasional Extra Hemat” dapat melakukan dengan dial (menekan) 01017+kode negara+kode kota+nomor telepon tujuan.

Panggilan Internasional Extra Hemat Tier I (6 negara) yakni Singapura, USA, Canada, China, Hongkong, dan Guam dengan tarif (special price) Rp 490/menit. Panggilan Internasional Extra Hemat Tier II (6 negara) yaitu Malaysia, South Korea, Virgin Island US, Puerto Rico, Vatican dan North Mariana Island dengan special price Rp 790/menit .

Sedangkan Panggilan Internasional Extra Hemat Tier III(8 negara) yakni Brunei, Taiwan, Germany, Cyprus, Bahamas, Bermuda dan Australia dengan special price Rp 990/menit, dan Panggilan Internasional Extra Hemat Tier IV (21 negara) yang meliputi Netherland, Philipines, France, United Kingdom, Italy, New Zealand, Switzerland, Japan, Belgium, Austria, Russia, Denmark, Norway, Ireland, Sweden, India, Thailand, Kuwait, Egypt, Bahrain dan Jordan, dengan Special Price Rp 1.990/menit .

“Sementara untuk Republic of China (ROC) tarif normal, sesuai poin a dan b di atas,” katanya menjelaskan.

Untuk Panggilan Internasional Hemat “Special Hajj 2007” tarifnya Rp 2.200 per menit. Cara penggunaan program Special Hajj 2007 dengan melakukan dial 01017+966+kode kota+nomor telepon tujuan.(*)

Read Full Post »

Older Posts »